TEMBOK BESAR CHINA: BENTENG SEJARAH YANG MENANTANG WAKTU

Sejarah Penulis M. ASRAFI
Kamis, 8 Mei 2025 - 23:22
Gambar Berita
Winnicode Officials

Tembok Besar China (Great Wall of China) merupakan salah satu struktur paling ikonik dan monumental dalam sejarah peradaban manusia. Dibangun selama lebih dari dua milenium, tembok ini merepresentasikan ketahanan, keuletan, serta strategi pertahanan bangsa Tiongkok terhadap berbagai ancaman eksternal, terutama dari suku-suku nomaden di utara.

Cikal bakal Tembok Besar dimulai sejak abad ke-7 SM, ketika berbagai kerajaan kecil di Tiongkok seperti Chu, Qi, dan Yan membangun tembok-tembok pertahanan terpisah untuk melindungi wilayah mereka dari serangan musuh. Namun, penyatuan berbagai tembok ini secara besar-besaran terjadi pada masa Dinasti Qin (221–206 SM), di bawah kepemimpinan Kaisar Qin Shi Huang. Setelah menyatukan Tiongkok untuk pertama kalinya, Kaisar Qin memerintahkan pembangunan tembok yang menyambungkan benteng-benteng yang sudah ada dan memperluasnya untuk menahan serangan dari bangsa Xiongnu di wilayah utara. Proyek ini melibatkan ratusan ribu pekerja, termasuk tentara, petani, dan bahkan tahanan.

Namun, Tembok Besar pada masa Qin masih jauh dari bentuk yang kita kenal sekarang. Dinasti-dinasti berikutnya, terutama Dinasti Han (206 SM – 220 M), Dinasti Sui (581–618), dan Dinasti Tang (618–907), terus memperluas dan memperkuat tembok ini sesuai dengan kebutuhan militer dan politik mereka. Puncak pembangunan dan penyempurnaan Tembok Besar terjadi pada masa Dinasti Ming (1368–1644), yang membangun ulang sebagian besar tembok menggunakan batu bata dan batu potong, serta menambahkan menara pengintai dan garnisun. Struktur yang dibangun pada era Ming inilah yang sebagian besar masih bertahan hingga kini.

Tembok Besar tidak hanya berfungsi sebagai penghalang fisik terhadap invasi, tetapi juga sebagai alat komunikasi militer. Sistem sinyal asap di siang hari dan obor di malam hari digunakan untuk mengirimkan informasi secara cepat dari satu menara ke menara lainnya. Selain itu, tembok ini turut menjadi simbol kekuasaan dan peradaban Tiongkok, menunjukkan kemampuan organisasi dan teknologi masyarakatnya.Dengan panjang lebih dari 21.000  kilometer, Tembok Besar membentang dari perbatasan timur di Shanhaiguan hingga ke daerah gurun Gobi di barat. Meski begitu, tembok ini tidak sepenuhnya mampu menghentikan invasi besar, seperti serangan Mongol di bawah Genghis Khan atau penaklukan Manchu yang mendirikan Dinasti Qing. Namun, fungsinya sebagai alat pertahanan, simbol kebangsaan, dan warisan budaya tetap tak tergantikan.

Pada tahun 1987, Tembok