Gelombang Tinggi Hantam Pesisir Kibuyut Eretan Kulon
Indramayu, 6 Februari 2025 – Gelombang tinggi menghantam kawasan pesisir Kibuyut Eretan Kulon, Indramayu, pada Kamis pagi akibat cuaca ekstrem yang melanda wilayah tersebut. Ombak yang mencapai ketinggian 3 hingga 5 meter mengakibatkan abrasi di beberapa titik serta menyebabkan air laut meluap ke pemukiman warga di sekitar pesisir. Situasi ini memicu kekhawatiran masyarakat setempat, terutama mereka yang tinggal di wilayah pesisir dan menggantungkan hidup sebagai nelayan.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memberikan peringatan dini terkait potensi terjadinya gelombang tinggi di perairan utara Jawa, termasuk wilayah pesisir Indramayu, yang diprediksi masih berlangsung dalam beberapa hari ke depan. Salah satu penyebab utama dari fenomena ini adalah angin kencang dari arah barat laut, sehingga menyebabkan peningkatan tinggi gelombang di laut. Gelombang tinggi ini sangat berdampak bagi warga sekitar. Sejumlah bangunan semi permanen di kawasan bibir pantai yang tidak memiliki perlindungan memadai dari abrasi di kawasan bibir pantai mengalami kerusakan akibat terjangan ombak yang kuat. Selain itu, perahu milik nelayan juga ikut terdampak, perahu mengalami kerusakan ringan hingga berat karena terkena hantaman ombak besar, sehingga sebagian besar nelayan di Eretan Kulon sementara waktu memilih untuk tidak melaut demi menghindari risiko kecelakaan di tengah laut. Warga berharap pemerintah Indramayu segera mengambil langkah untuk mengurangi dampak abrasi yang semakin mengancam pemukiman di kawasan pesisir Kibuyut Eretan Kulon.
Sementara itu, tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu telah dikerahkan untuk melakukan pemantauan kondisi di lapangan serta memberikan bantuan darurat bagi warga terdampak. Petugas juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada serta mengikuti arahan dari pihak berwenang guna menghindari risiko yang lebih besar.
Peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya upaya pencegahan bencana di wilayah pesisir, termasuk pembangunan tanggul penahan ombak dan rehabilitasi hutan mangrove untuk mengurangi dampak abrasi. Dengan langkah-langkah yang tepat, diharapkan bencana serupa dapat dicegah atau setidaknya dampaknya dapat dikurangi di masa
Kita pasti sering denger tentang Merger dan Akuisisi, apalagi 2 hal itu sering b...
Lihat Selengkapnya →Ma’nene Toraja: Tradisi Pengawetan Mayat yang Menggetarkan Dunia &...
Lihat Selengkapnya →Dedi Mulyadi, mantan Bupati Purwakarta dan kini anggota DPR RI, dikenal sebagai...
Lihat Selengkapnya →Patung Yesus Toraja: Simbol Iman dan Budaya di Puncak Buntu Burake  ...
Lihat Selengkapnya →Pernah nggak sih kamu lagi curhat soal hari yang berat tentang kerjaan yang biki...
Lihat Selengkapnya →Beberapa waktu lalu, dunia sempat dihebohkan dengan berita bahwa Presiden Amerik...
Lihat Selengkapnya →Pada hari Jumat, 6 Juni 2025, Pulau Bali kedatangan tamu istimewa: Pop Mart, mer...
Lihat Selengkapnya →