Patung Yesus Toraja: Simbol Iman dan Budaya di Puncak Buntu Burake

Budaya Penulis Rendi
Selasa, 10 Juni 2025 - 14:04
Gambar Berita
Winnicode Officials

Patung Yesus Toraja: Simbol Iman dan Budaya di Puncak Buntu Burake

     Di Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, berdiri megah sebuah patung Yesus setinggi 40 meter di atas bukit Buntu Burake. Patung yang diberi nama "Patung Yesus Memberkati" ini bukan hanya menjadi simbol religius umat Kristen di Toraja, tetapi juga representasi dari percampuran budaya lokal dengan keimanan modern. Dengan ketinggian bukit yang mencapai lebih dari 1.700 meter di atas permukaan laut, patung ini menjadi salah satu ikon budaya religius paling menonjol di Indonesia Timur.

     Patung ini dibangun sejak tahun 2013 dan diresmikan pada tanggal 31 Agustus 2015 oleh Gubernur Sulawesi Selatan saat itu, Syahrul Yasin Limpo. Proyek ini digagas oleh pemerintah daerah sebagai bagian dari pengembangan kawasan wisata budaya dan religi, sekaligus sebagai simbol persatuan antara budaya lokal Toraja dan ajaran kekristenan yang telah dianut masyarakat sejak awal abad ke-20. Secara arsitektur, Patung Yesus di Buntu Burake terbuat dari bahan baja dan berdiri tegak dengan tangan terbuka menghadap ke lembah, seolah memberkati seluruh wilayah Toraja. Posisi tangan terbuka ini melambangkan kasih dan perlindungan Tuhan yang melingkupi masyarakat. Patung ini bahkan digadang-gadang sebagai salah satu patung Yesus tertinggi di dunia, melebihi tinggi Patung Cristo Redentor di Brasil, jika diukur dari permukaan laut. Selain nilai religius, kehadiran patung ini memiliki makna budaya yang mendalam. Toraja dikenal sebagai suku yang memegang erat tradisi leluhur, namun juga terbuka terhadap perkembangan agama. Dalam sejarahnya, misionaris dari Belanda mulai memperkenalkan ajaran Kristen kepada masyarakat Toraja sejak awal 1900-an. Sejak saat itu, terjadi akulturasi antara nilai-nilai budaya adat seperti Aluk To Dolo dengan nilai-nilai agama Kristen. Pembangunan Patung Yesus di Buntu Burake menjadi simbol konkrit dari integrasi antara budaya tradisional dan keyakinan spiritual masyarakat Toraja. Kawasan sekitar patung juga dilengkapi dengan fasilitas ibadah, jalur jalan salib, pelataran doa, dan sebuah jembatan kaca yang menawarkan panorama menakjubkan dari atas bukit. Jembatan kaca ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan, baik yang ingin berziarah maupun sekadar menikmati keindahan alam pegunungan Toraja.

Setiap tahun, ribuan wisatawan lokal maupun mancanegara mengunjungi Buntu Burake, baik dalam rangka ziarah rohani maupun wisata budaya. Masyarakat sekitar merespons positif kehadiran wisatawan dengan