SISTEM MATRILINEAL MINANGKABAU: UNIK DAN TETAP BERTAHAN DI ERA MODERN

Budaya Penulis Anggita Dika Tamtama
Senin, 17 Februari 2025 - 22:15
Gambar Berita
Winnicode Officials

Suku Minangkabau di Sumatra Barat memiliki sistem kekerabatan yang unik dibandingkan kebanyakan masyarakat Indonesia, yaitu sistem matrilineal. Dalam sistem ini, garis keturunan dan harta diwariskan melalui pihak ibu, menjadikan Minangkabau sebagai salah satu masyarakat matrilineal terbesar di dunia. Di era modern yang penuh dengan perubahan sosial dan budaya, sistem ini tetap bertahan dan menjadi identitas kuat bagi masyarakat Minangkabau.

Konsep Matrilineal dalam Budaya Minangkabau

Dalam adat Minangkabau, perempuan memiliki peran utama dalam pewarisan harta pusaka, yang dikenal sebagai harta pusaka tinggi. Rumah gadang, sebagai simbol keluarga besar, diwarisi oleh anak perempuan dalam keluarga dan dikelola bersama oleh kaum perempuan. Sementara itu, laki-laki berperan sebagai pemimpin dalam komunitas (mamak atau paman), yang bertugas membimbing dan mengayomi keponakan mereka.

Selain itu, sistem ini juga memiliki hubungan erat dengan filosofi Minangkabau, yaitu Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah (adat berdasarkan syariat Islam). Meskipun garis keturunan bersumber dari ibu, laki-laki tetap memiliki tanggung jawab besar dalam kehidupan sosial dan agama.

Tantangan dalam Era Modern

Seiring dengan perkembangan zaman, sistem matrilineal Minangkabau menghadapi berbagai tantangan. Mobilitas tinggi generasi muda, urbanisasi, dan pergeseran nilai budaya membuat praktik pewarisan dan pengelolaan harta pusaka mengalami perubahan. Banyak generasi muda Minangkabau yang merantau ke kota besar atau luar negeri, sehingga hubungan kekerabatan menjadi lebih longgar.

Selain itu, pergeseran sosial juga mempengaruhi peran perempuan dan laki-laki dalam keluarga. Beberapa keluarga mulai meninggalkan sistem pewarisan tradisional dan mengadopsi sistem pewarisan yang lebih bersifat bilateral, mengikuti norma umum dalam hukum waris nasional.

Upaya Pelestarian

Meskipun menghadapi tantangan, berbagai upaya dilakukan untuk menjaga keberlanjutan sistem matrilineal Minangkabau. Beberapa di antaranya adalah:

  1. Pendidikan Adat: Masyarakat Minangkabau terus mengajarkan nilai-nilai adat kepada generasi muda melalui pendidikan formal dan non-formal.
  2. Revitalisasi Rumah Gadang: Sebagai simbol keluarga matrilineal, rumah gadang tetap