Apakah Kita Sendiri di Alam Semesta? Menelusuri Teori Kehidupan Ekstraterestrial dan Fermi Paradox

space Penulis MUHAMMAD ZACKY ZAMZAMY
Selasa, 29 April 2025 - 16:25
Gambar Berita
Winnicode Officials

Apakah manusia benar-benar sendirian di alam semesta ini? Pertanyaan ini telah menghantui umat manusia selama berabad-abad. Dengan miliaran galaksi dan triliunan bintang di luar sana, kemungkinan adanya kehidupan ekstraterestrial seharusnya tidak bisa diabaikan begitu saja. Namun hingga kini, belum ada bukti kuat bahwa kita tidak sendirian. Mari kita bahas berbagai teori dan upaya manusia dalam menjawab pertanyaan terbesar di kosmos.

Fermi Paradox: Mengapa Kita Belum Menemukan Mereka?

Fermi Paradox adalah kontradiksi antara probabilitas tinggi keberadaan kehidupan cerdas di alam semesta dan kenyataan bahwa kita belum menemukannya. Fisikawan Enrico Fermi pertama kali mengajukan pertanyaan sederhana, "Di mana mereka?" Jika kehidupan cerdas memang umum, mengapa belum ada kontak atau bukti yang jelas?

Beberapa penjelasan tentang Fermi Paradox antara lain:

  • Peradaban maju mungkin tidak menggunakan teknologi komunikasi seperti kita.
  • Mereka bisa saja sudah punah sebelum kita berkembang.
  • Kita belum cukup maju untuk mendeteksi sinyal mereka.
  • Atau, bisa jadi kita memang benar-benar sendirian.

Teori ini memunculkan perdebatan luas dan menjadi dasar dari banyak riset astronomi modern.

Upaya SETI: Mencari Tanda Kehidupan Cerdas

Salah satu upaya paling sistematis dalam mencari kehidupan ekstraterestrial adalah melalui proyek SETI (Search for Extraterrestrial Intelligence). SETI menggunakan teleskop radio dan instrumen canggih untuk mendeteksi sinyal buatan yang berasal dari luar angkasa. Hingga saat ini, belum ada sinyal yang dapat dikonfirmasi sebagai komunikasi dari peradaban lain.

Walau demikian, SETI terus mengembangkan teknologinya. Proyek Breakthrough Listen, yang diluncurkan pada 2015, menjadi salah satu inisiatif terbesar dalam sejarah pencarian kehidupan luar Bumi. Program ini menganalisis miliaran frekuensi dalam spektrum elektromagnetik dari ribuan bintang di sekitar Bumi.

Biosignature dan Exoplanet: Harapan Baru dari Teleskop ModernSelain mencari sinyal radio, ilmuwan juga mencari biosignature, yaitu tanda-tanda kimia yang mengindikasikan adanya kehidupan. Dengan menggunakan teleskop luar angkasa seperti Kepler dan James Webb Space Telescope (JWST), para astronom telah menemukan ribuan exoplanet, yaitu planet yang berada di luar tata surya kita.Beberapa exoplanet memiliki zona layak huni—artinya mereka memiliki suhu dan kondisi yang memungkinkan air dalam bentuk cair, sebuah syarat utama bagi kehidupan seperti di Bumi. Teleskop JWST kini tengah mempelajari atmosfer exoplanet untuk mendeteksi unsur-unsur seperti oksigen, metana,