Nama kota Edinburgh berasal dari kata "Din Eidyn". Kata tersebut memiliki arti dalam bahasa Brittonic kuno sebagai Benteng Eidyn. Hunian awal atau penduduk awal di kota ini sudah ada sejak zaman besi. Hunian tersebut dapat dibuktikan dengan adanya sebuah Benteng di bukit, tepatnya di area Castle Rock.
Perkembangan dari kota Edinburgh ini dimulai di abad ke-12. Di abad tersebut, ada seorang raja yang dikenal dengan nama Raja David I. Raja tersebut membangun Edinburgh menjadi kota kerajaan. Hal ini ia gunakan sebagai acuan untuk menguatkan peran strategisnya karena pada saat itu terjadi perang kemerdekaan antara Skotlandia dengan Inggris. Raja David I menginginkan Edinburgh sebagai pusat kekuasannya dan menjadi benteng pertahanan yang utama dari serangan negara Inggris.
Pada abad sekitar 16-17, Edinburgh secara resmi menjadi ibukota negara Skotlandia. Kota tua tersebut telah menggantikan Scone yang terlebih dulu menjadi ibukota Skotlandia. Pergantian ibukota tersebut tepat terjadi pada tahun 1437. Disamping itu, konflik yang terjadi antara protestan dan katolik telah menyebarkan pengaruh ke dunia luar. Pasalnya, adanya reformasi protestan berhasil mempengaruhi dan mengubah struktur di bidang sosial dan religius dari kota. Dampak yang ditimbulkan ialah struktur pertumbuhan kota semakin ke atas. Struktur tersebut menjadikan kota terlihat padat dan vertikal. Sebutan "Old Town" sangat cocok untuk menggambarkan Edinburgh saat itu, karena visual kota memperlihatkan arsitektur yang khas terhadap lorong-lorong yang sempit.
Pada abad ke 19-20, Edinburgh sukses menjadi kota yang berkedudukan sebagai pusat pendidikan, kedokteran, hukum, dan aspek penerbitan di wilayah Britania. Waktu terus berjalan, hingga pada akhirnya kota tua ini juga berhasil menjadi kota kebudayaan dan pariwisata.
Edinburgh memiliki ketertarikan dari struktur bangunan karena dapat membuat siapapun akan merasa seperti di negeri dongeng dan kerajaan. Di wilayah Kota Tua, mata akan dimanjakan dengan bangunan tinggi yang telah berusia ratusan tahun. Disana, banyak toko buku, irama musik dari penyanyi jalanan, dan aroma kopi yang bertebaran.
Di wilayah kota barunya, kesan yang dapat diberikan dari suasananya ialah elegan dan nyaman. Sisi modern lebih banyak dihadirkan pada wilayah ini. Banyak taman-taman yang menunggu kita untuk melepas penat sejenak dengan mampir dan duduk menikmati pemandangan yang disuguhkan. Selain itu, bangunan
Di era serba digital seperti sekarang, hidup kita nggak pernah jauh dari layar....
Lihat Selengkapnya →WinniCode – Generasi Alpha, lahir antara 2010 dan 2025, adalah generasi te...
Lihat Selengkapnya →Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengumumkan bahwa pemerintah Indonesia me...
Lihat Selengkapnya →Performa Williams Racing di musim Formula 1 2025 menjadi salah satu cerita keban...
Lihat Selengkapnya →Di awal abad ke-20, ketika sirkus menjadi hiburan utama di Amerika, sebuah kisah...
Lihat Selengkapnya →Di era digital saat ini, istilah FOMO (Fear of Missing Out) semakin sering kita...
Lihat Selengkapnya →Gunung Fuji tidak hanya menjadi lambang geografis Jepang, tetapi juga simbol spi...
Lihat Selengkapnya →