Jakarta Tenggelam? Ancaman Besar yang Mengintai Ibu Kota Tahun 2050

Pengetahuan Umum Penulis David Haryobimo
Sabtu, 3 Mei 2025 - 09:53
Gambar Berita
Winnicode Officials

Jakarta, ibu kota Indonesia yang megah, kini berada di ambang bencana. Prediksi ilmiah menunjukkan bahwa kota ini bisa tenggelam hingga 95% pada tahun 2050 jika langkah-langkah mitigasi tidak segera diambil. Menurut laporan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), permukaan air laut diperkirakan akan naik antara 0,5 hingga 1,5 meter dalam beberapa dekade mendatang akibat perubahan iklim. Data dari World Bank juga menunjukkan bahwa Jakarta adalah salah satu kota yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim, dengan lebih dari 30 juta penduduk yang terancam kehilangan tempat tinggal.

Salah satu penyebab utama tenggelamnya Jakarta adalah penurunan tanah yang disebabkan oleh ekstraksi air tanah yang berlebihan. Menurut penelitian yang dipublikasikan oleh Universitas Indonesia, beberapa wilayah di Jakarta mengalami penurunan tanah hingga 25 cm per tahun. Hal ini diperparah dengan kondisi geografis Jakarta yang berada di dataran rendah dan dekat dengan pantai, menjadikannya semakin rentan terhadap banjir dan intrusi air laut.

Kondisi ini tidak hanya mengancam infrastruktur dan ekonomi kota, tetapi juga kehidupan sehari-hari warganya. Dengan lebih dari 13 juta penduduk yang tinggal di daerah rawan banjir, dampak sosial dan ekonomi dari tenggelamnya Jakarta bisa menjadi bencana kemanusiaan yang besar. Laporan dari United Nations Development Programme (UNDP) memperkirakan bahwa jika tidak ada tindakan yang diambil, kerugian ekonomi akibat banjir bisa mencapai miliaran dolar setiap tahunnya.

Namun, harapan masih ada. Pemerintah Indonesia telah merencanakan proyek besar-besaran untuk memindahkan ibu kota ke Kalimantan, tetapi banyak yang meragukan apakah langkah ini cukup untuk menyelamatkan Jakarta. Sementara itu, upaya untuk memperbaiki sistem drainase, menghentikan penambangan air tanah, dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang perubahan iklim harus segera dilakukan.

Dengan semua data dan fakta yang ada, pertanyaannya kini adalah: Apakah kita akan membiarkan Jakarta tenggelam? Atau akankah kita bersatu untuk menyelamatkan kota yang telah menjadi jantung kehidupan dan budaya Indonesia? Waktu terus berjalan, dan tindakan kita hari ini akan menentukan masa depan