Yogyakarta, Pernah merasa kelelahan karena seringmenganggap semua hal itu baik? Atau lelah menahan perasaan untuk marah? Bisa jadi kaliantelah melakukan Toxic Positivity!Toxic Positivity merupakan kondisi saat seseorang berupaya untuk menuntut dirinya sendiriatau bahkan orang lain agar selalu berpikiran dan bersikap positif serta melakukan penolakanpada emosi negatif. Orang-orang yang terjebak pada “jeratan” toxic positivity akan terusberupaya untuk menghindari semua emosi negatif, layaknya amarah, sedih, hingga kecewa darisuatu hal yang telah terjadi. Padahal, emosi negatif penting adanya untuk dirasakan dandiekspersikan oleh kita sebagai seorang makhluk perasa.Bila ada orang yang berkata “kita perlu melihat suatu hal secara positif dan baik”, hal tersebutbukan suatu masalah. Akan tetapi, bisa menjadi suatu masalah bila diiringi dengan prosespenghindaran emosi negatif, hal ini akan memberikan dampak buruk bagi kesehatan mentalseseorang dan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari nantinya.Toxic Positivity pada umumnya hadir dalam bentuk ucapan.
Seseorang baik secara sadarmaupun tidak sadar melakukan toxic positivity biasanya sering memberikan petuah yang berkesan positif tapi sebenarnya sedang merasakan atau berada dalam emosi negatif. Bisa kitabilang sedang menggunakan “topeng” friends!Di era digital saat ini, media sosial menjadi salah satu tempat adanya toxic positivity. Unggahanseperti “Good vibes only” hingga “Always Be Happy” adalah sedikit dari banyaknya kata-katayang bisa kita temukan. Manusia sebagai makhluk perasa, tidak menjadi sebuah dosa bilamemiliki pemikiran dan sikap yang positif, karena tak jarang pemikiran positif dapatmemberikan kekuatan tersendiri bagi kita maupun lain dalam berbagai kesempatan. Baik bagikita bila dapat mengelolanya secara benar, sebab dapat menjadi upaya dalam bertahan hidup.Tapi, mengapa toxic positivity itu tidak baik untuk kesehatan?Friends, kita perlu tahu bahwasanya ada keterkaitan yang rumit akan pemikiran positif,kesehatan, dan kebahagiaan. Para ahli menyampaikan bahwa pemikiran dan sikap positifmerupakan alat sederhana yang sangat efektif bagi manusia supaya dapat menjalankankehidupan dengan lebih bahagia dan sehat.Mengutip dari Psychology Today, toxic positivity merujuk pada konsep bahwa manusiamenjaga pikiran dan sikapnya untuk tetap positif merupakan cara yang tepat dalammenjalankan hidup dan menolak akan hal-hal yang bermuara pada emosi negatif. Namun, toxicpositivity tidak baik untuk kesehatan fisik dan mental seseorang sebab akan menimbulkanperasaan malu,
Pesawat air India jatuh dan meledak membawa 242 penumpang pada kamis, 12 Juni 20...
Lihat Selengkapnya →Di era digital seperti sekarang, cara manusia berkomunikasi mengalami perubahan...
Lihat Selengkapnya →Kabar gembira untuk semua penggemar K-Pop di Indonesia! Setelah penantian yang t...
Lihat Selengkapnya → &nb...
Lihat Selengkapnya →Serangan terbaru Iran terhadap Israel terjadi pada hari Jumat, 31 Mei 2024, wakt...
Lihat Selengkapnya →Boygroup korea yang sedang berada di puncak karirnya, telah melewati berbagai ba...
Lihat Selengkapnya →Media sosial, khususnya TikTok, terus menjadi wadah dinamis bagi ekspresi dan kr...
Lihat Selengkapnya →