NGERI! Anak-Anak Dipaksa Makan Kotoran dan Dipukuli di Taman Safari: Fakta Aslinya Bikin Merinding!

HUKUM dan HAM Penulis Tasya Okta Ramadhani
Rabu, 30 April 2025 - 00:11
Gambar Berita
Winnicode Officials

Di balik gemerlap atraksi sirkus dan tawa penonton, ternyata tersembunyi kisah kelam yang menyayat hati. Bukan sekadar rumor, kesaksian nyata dari para mantan pemain Oriental Circus Indonesia (OCI) mengungkap sisi gelap di balik panggung megah tersebut. Mirisnya, kekerasan ini diduga berlangsung di bawah naungan nama besar Taman Safari Indonesia.

Salah satu korban, Lisa, menceritakan pengalaman pahitnya. Pada tahun 1976, hidupnya berubah drastis ketika dirinya diambil dari keluarga oleh Pak Jansen, pendiri OCI, beserta istrinya. Tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi, Lisa kecil dibawa pergi dan terjun ke dunia sirkus yang penuh penderitaan. Cerita pilunya ini ia ungkapkan saat hadir di rapat Komisi XIII DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (23/4/2025).

"Saya di tahun sekitar 76 diambil dari keluarga saya oleh Pak Jansen (Pendiri OCI Jansen Manansang) dan istri. Saya enggak ngerti seperti apa saat itu, ada negosiasi seperti apa. Saya dibawa naik mobil sama Pak Jansen, dan saya dibawa di jalan Balikpapan saat itu, daerah Petojo. Dan habis itu saya dibawa ke sirkus," ujar Lisa, dikutip dari KOMPAS.com.

Alih-alih membawa keceriaan di atas panggung, Lisa justru mengalami kekerasan fisik yang menjadi bagian dari kesehariannya. Setiap kesalahan dalam latihan harus dibayar dengan hukuman yang brutal.

"Sampai akhirnya mungkin berjalannya waktu, saya mulai bisa melupakan orangtua saya. Saya mulai berlatih dengan teman-teman. Setiap ada salah, kita dipukul, ditabok, ditendang, ditonjok, disambit pakai sandal Pak Jansen, sandal kayu, bakiak," papar Lisa.

Selama bertahun-tahun hidup tanpa keluarga, rasa rindu terhadap orang tua semakin membuncah. Namun, saat Lisa meminta bertemu kembali dengan keluarganya, jawaban yang diterimanya justru membuat hatinya hancur.

"Setelah 15 tahun, saya juga minta lagi sama Ibu Jansen. Kami panggil dia Sausau, 'Sau, saya pengen ketemu orangtua saya. Di mana ortu saya?' Sausau terus bilang, 'Kamu itu dijual. Kamu itu anak yang dijual.' Saya sedih saat itu," katanya, dengan terisak.

Lisa bukan satu-satunya korban dari kekejaman ini. Fifi, korban lain, mengungkapkan kisah yang begitu memilukan. Ia mengaku pernah dikurung di kandang macan dan hidup dalam kondisi sangat tidak layak.

"Saya sempat diseret dan dikurung di kandang macan, susah buang air besar. Saya nggak kuat, akhirnya saya kabur lewat hutan malam-malam, sampai ke Cisarua," kata Fifi di Kementerian HAM, dikutip dari KOMPAS TV.

Sayangnya, pelarian Fifi hanya bertahan sesaat. Setelah diselamatkan warga, ia kembali ditangkap dan harus menanggung kekerasan yang jauh lebih sadis.

"Saya