Kenapa TikTok Membuat Otak Kita Kecanduan? Ini Fakta Ilmiah yang Bikin Mind-Blown!

Funfact Penulis Muhamad Adriansyah Hidayat
Sabtu, 26 April 2025 - 12:34
Gambar Berita
Winnicode Officials

      Seberapa sering kamu membuka TikTok "cuma 5 menit" lalu tiba-tiba sadar sudah scroll lebih dari 2 jam? Kalau iya, kamu tidak sendiri. Fenomena ini bukan sekadar soal kurang disiplin — ada fakta ilmiah di balik kenapa TikTok sangat adiktif dan bikin otak kita ketagihan. Di artikel ini, kita akan kupas kenapa TikTok begitu kuat menarik perhatian kita, berdasarkan penelitian terbaru.

Siap-siap mind-blown!

Algoritma yang Membaca Pikiranmu (Hampir Secara Harfiah)

Salah satu kekuatan terbesar TikTok adalah algoritmanya. Berbeda dari media sosial lain yang bergantung pada siapa yang kamu follow, TikTok fokus ke konten apa yang kamu konsumsi. Bahkan dalam beberapa detik saja, algoritma TikTok bisa: 

  • Mencatat durasi kamu menonton satu video
  • Melihat seberapa cepat kamu swipe
  • Memperhatikan video apa yang kamu replay

Dari data mikro ini, AI TikTok membentuk feed For You Page (FYP) yang disesuaikan khusus buatmu — membuatmu merasa "kok semua video relate banget ya?"Hasilnya? Kamu semakin lama terjebak tanpa sadar.

Dopamin: Senjata Rahasia di Balik Layar

   Saat kamu menemukan video yang lucu, mengejutkan, atau menginspirasi di TikTok, otakmu melepaskan dopamin — zat kimia yang bertanggung jawab atas rasa senang dan puas. Sistem ini mirip dengan reward system di otak yang biasa aktif saat:

  • Makan makanan enak
  • Mendapat like di media sosial
  • Menang saat main game

TikTok memberikan reward kecil ini dalam frekuensi tinggi lewat video pendek, sehingga otak kita secara tidak sadar ingin terus mencari sensasi itu lagi dan lagi.

Efek "Slot Machine" yang Membuat Kita Terus Menggulung

TikTok mendesain pengalaman scroll-nya seperti mesin slot di kasino.

  • Kadang kita menemukan video yang biasa saja
  • Tapi kadang, kita menemukan video yang super menarik 

Ketidakpastian ini membuat otak kita mengaktifkan sesuatu yang