Mengenal Kearifan Lokal: Bagaimana Budaya Tradisional Bertahan di Era Digital?

Budaya Penulis Syifa Raudhatul Jannah
Sabtu, 15 Maret 2025 - 22:55
Gambar Berita
Winnicode Officials

Mengenal Kearifan Lokal: Bagaimana Budaya Tradisional Bertahan di Era Digital?

Di era serba digital ini, budaya tradisional seolah menghadapi tantangan besar untuk tetap bertahan. Generasi muda lebih akrab dengan tren global daripada kesenian daerahnya sendiri. Namun, di tengah gempuran modernisasi, budaya tradisional ternyata masih bisa menemukan cara untuk tetap eksis, bahkan berkembang.

Budaya Lokal vs. Budaya Global

Kemajuan teknologi membawa berbagai kemudahan, tetapi juga mengubah cara masyarakat berinteraksi dengan budayanya. Kini, musik tradisional kalah pamor dengan lagu-lagu dari luar negeri, dan bahasa daerah semakin jarang digunakan dalam percakapan sehari-hari.Namun, bukan berarti budaya lokal harus kalah. Justru, beberapa daerah mulai menggunakan teknologi untuk melestarikan kebudayaan mereka. Contohnya, seni wayang kini bisa dinikmati melalui kanal YouTube, sementara tari tradisional seperti Jaipong mulai diperkenalkan lewat media sosial untuk menjangkau audiens yang lebih luas.

Adaptasi Budaya dalam Era Digital

Salah satu contoh sukses dari adaptasi budaya adalah batik. Dahulu, batik hanya digunakan dalam acara resmi. Namun, kini batik hadir dalam berbagai desain yang lebih modern dan diminati oleh anak muda. Bahkan, tren fashion batik kini merambah ke pasar internasional.

Selain itu, banyak komunitas budaya yang mulai memanfaatkan media digital untuk mengajarkan bahasa daerah, sejarah, dan kesenian tradisional. Seperti yang dilakukan oleh beberapa seniman di Jawa Barat yang mengadakan kelas daring untuk belajar aksara Sunda.

Peran Generasi Muda dalam Melestarikan Budaya

Generasi muda memegang peran penting dalam menjaga keberlanjutan budaya lokal. Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk tetap menjaga budaya di era digital antara lain:

  1. Menggunakan Teknologi untuk Melestarikan Budaya. Misalnya, membuat konten edukatif di media sosial tentang kesenian daerah, sejarah, atau kuliner tradisional.
  2. Mengapresiasi dan Menggunakan Produk Lokal. Dengan membeli dan memakai produk dari pengrajin lokal, kita sudah membantu ekonomi kreatif berkembang.
  3. Memperkenalkan Budaya ke Dunia Internasional. Banyak komunitas yang kini memperkenalkan budaya Indonesia melalui festival, media sosial, hingga