Melestarikan Warisan Budaya: "Seni Budaya Membentuk Karakter Bangsa” Pekan Budaya Tionghoa di Yogyakarta 2025

Budaya Penulis Nicholas Nalasakti Maumoy
Kamis, 6 Februari 2025 - 22:55
Gambar Berita
Winnicode Officials

Yogyakarta, 6 Februari 2025 – Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) resmi dibuka hari ini di Kampung Ketandan, Malioboro. Acara yang berlangsung hingga 12 Februari 2025 ini bertujuan untuk melestarikan dan merayakan warisan budaya Tionghoa yang kaya, serta memperkuat kerukunan antarbudaya di Indonesia.

 

 

Selama tujuh hari penyelenggaraan, PBTY menawarkan berbagai kegiatan menarik, antara lain:

Karnaval Budaya: Acara pembukaan dimeriahkan dengan karnaval yang menampilkan atraksi liong dan barongsai, serta penampilan dari berbagai kelompok seni lokal. Karnaval ini tidak hanya menghibur, tetapi juga mengedukasi pengunjung tentang makna dan simbolisme di balik setiap pertunjukan.

Pameran Seni dan Kerajinan: Pengunjung dapat menikmati pameran yang menampilkan kerajinan tangan, seni rupa, dan artefak budaya Tionghoa. Pameran ini memberikan wawasan tentang sejarah dan perkembangan budaya Tionghoa di Indonesia.

Workshop Budaya: Berbagai workshop diadakan untuk mengajarkan pengunjung tentang seni kaligrafi, pembuatan kue tradisional, dan teknik seni lainnya. Kegiatan ini bertujuan untuk melibatkan masyarakat dalam proses pelestarian budaya.

Bazaar Kuliner: Festival ini juga menjadi surga bagi pecinta kuliner, dengan berbagai stan yang menawarkan hidangan khas Tionghoa dan lokal. Pengunjung dapat mencicipi berbagai makanan lezat sambil belajar tentang asal-usul dan makna di balik setiap hidangan.

PBTY 2025 mengusung tema "Seni Budaya Membentuk Karakter Bangsa”, yang mencerminkan komitmen untuk mengenalkan dan mempertahankan tradisi serta nilai-nilai budaya Tionghoa di tengah masyarakat yang semakin modern. Pembukaan festival dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat, pejabat pemerintah, dan pengunjung dari berbagai daerah, yang antusias menyaksikan pertunjukan seni dan budaya yang memukau.

PBTY diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Yogyakarta, baik dari segi ekonomi maupun sosial. Dengan menarik pengunjung dari berbagai daerah, festival ini berpotensi meningkatkan sektor pariwisata dan memberikan peluang bagi usaha mikro kecil menengah (UMKM) lokal.

Selain itu, PBTY juga berfungsi sebagai platform untuk membangun kesadaran akan pentingnya melestarikan warisan budaya. Melalui berbagai kegiatan yang melibatkan masyarakat, festival ini mendorong rasa cinta dan bangga terhadap budaya Tionghoa sebagai bagian dari kekayaan budaya Indonesia.

Diharapkan, festival ini tidak hanya menjadi ajang perayaan, tetapi juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya melestarikan budaya dan tradisi di Yogyakarta. Dengan