Dalam beberapa tahun terakhir, industri fanmerch atau fan merchandise (merchandise buatan penggemar) semakin menjamur, terutama seiring meningkatnya popularitas fandom-fandom besar seperti anime, K-pop, dan game. Namun, di balik industri kreatif yang seharusnya berbanding lurus dengan kecintaan fandom, muncul fenomena yang mengaburkan batas antara rasa apresiasi terhadap karya dan kepentingan finansial semata.
Fanmerch pada dasarnya adalah hasil dan ekspresi cinta dari seorang penggemar terhadap karya yang ia sukai. Entah melalui ilustrasi, pernak-pernik, atau fashion item bertema karakter favorit, fanmerch menjadi sarana untuk menunjukkan rasa apresiasi. Namun sayangnya, banyak dari mereka bahkan tidak benar-benar menjadi penggemar dari karya yang mereka jual. Mereka sekadar mengikuti tren, meneliti fandom yang sedang ramai demi penjualan tinggi. Hal ini tentu berbeda jauh dengan para seniman yang benar-benar mencurahkan hati dan tenaga untuk menciptakan karya fanart yang orisinal dan berkualitas.
Diskursus ini makin ramai setelah salah satu menfess di akun autobase @Merch_fess di aplikasi X, yang kurang lebih berbunyi “fandom apa ya yang lagi rame? Sender mau jualan di Comifuro.” Comifuro sendiri merupakan pasar kreatif yang ditujukan untuk menjual fanmerch dari berbagai fandom seperti anime, K-Pop, bahkan western. Menfess tersebut tentunya mengundang keributan, sehingga berujung dihapus, namun perdebatan menfess ini terus berlanjut.
Fenomena ini tentunya menyebalkan bagi artist yang berdedikasi untuk karyanya. Usaha mereka terasa tidak dihargai dengan adanya penjual fanmerch instan yang hanya bermodal tempel, tracing, dan cetak massal.
Masyarakat sebagai konsumen memiliki peran penting dalam membentuk komunitas ini. Dengan lebih selektif dan menghargai karya orisinal, publik bisa mendorong keberlanjutan komunitas kreatif yang sehat. Mengedukasi diri tentang pentingnya mendukung seniman yang benar-benar menciptakan karyanya dari nol menjadi langkah awal yang bijak.
Fanmerch seharusnya menjadi bentuk apresiasi, bukan sekadar alat eksploitasi. Mendukung karya yang lahir dari cinta, bukan dari uang semata. Membeli fanmerch dengan desain yang menarik dan dibuat dengan penuh cinta juga berarti mendukung karya yang dibuat oleh sesama penggemar, terutama jika penggemar tersebut adalah seniman lokal
Dunia perfilman kembali dihebohkan dengan pengumuman resmi tentang SOULM8TE, seb...
Lihat Selengkapnya →Pernah nggak sih kamu niatnya cuma pengen nonton satu episode 'How I Met Your Mo...
Lihat Selengkapnya →Indonesia bukan hanya Bali dan Yogyakarta. Di balik ketenaran destinasi wisata m...
Lihat Selengkapnya →Eric Chou (周興哲), lahir pada 22 Juni 1995 di New Taipei City, Taiwan, adalah p...
Lihat Selengkapnya →Pernahkah Anda merasa stuck dalam rutinitas yang itu-itu saja? Atau mungkin seda...
Lihat Selengkapnya →Jika berbicara soal kerja keras, disiplin, dan ketepatan waktu, nama Jepang hamp...
Lihat Selengkapnya →Indonesia menjadi negara kepulauan dengan lebih dari 17.000 pulau, menyimpan kek...
Lihat Selengkapnya →